/** * External Functions. * * @since 1.8.0 * @package WP Last Modified Info * @author Sayan Datta */ if ( ! function_exists( 'get_the_last_modified_info' ) ) { /** * Call the republish function directly * * @since 1.8.0 * @param bool $escape Escape true|false * @param bool $only_date Return only date true|false */ function get_the_last_modified_info( $escape = false, $only_date = false ) { $template = new \Wplmi\Core\Frontend\TemplateTags( compact( 'escape', 'only_date' ) ); return $template->output(); } } /** * The code that prints the template tag output */ if ( ! function_exists( 'the_last_modified_info' ) ) { /** * Call the republish function directly * * @since 1.8.0 * @param bool $escape Escape true|false * @param bool $date Return only date true|false */ function the_last_modified_info( $escape = false, $date = false ) { // displays/echos the last modified info. echo get_the_last_modified_info( $escape, $date ); } } Realitas Kemanusiaan dalam Narasi Sejarah dalam Novel ‘Bumi Manusia’ karya Ananta Toer – Jaritelunjuk Blog
Membaca adalah cara yang bagus untuk membenamkan diri Anda di dunia lain, melepaskan diri dari rutinitas dan menemukan sesuatu yang baru. Index Finger membantu Anda menemukan buku yang sesuai dengan selera Anda: dari novel hingga fiksi ilmiah, dari thriller hingga biografi. Setiap genre merupakan kesempatan untuk merasakan emosi yang unik. Namun, pembaca yang paling antusias sekalipun terkadang ingin berhenti sejenak dan merasakan sesuatu yang berbeda - seperti kegembiraan, sensasi, dan hasil yang instan. Ketika Anda menginginkan perubahan suasana, terutama setelah maraton buku yang panjang, platform dengan penarikan kemenangan yang cepat dapat menjadi solusi yang tepat. Tersedia di https://all-slots-casino.de/casino-mit-auszahlung/Kasino Online Pembayaran Cepat 2025: penarikan kemenangan instan adalah tempat yang tepat bagi mereka yang menghargai kecepatan, keandalan, dan kemungkinan hasil instan. Di sini Anda dapat dengan mudah menemukan slot dengan gameplay dinamis, bonus, dan antarmuka yang intuitif. Istirahat seperti itu membantu untuk beralih, mengisi ulang dengan tayangan baru dan kembali ke buku dengan lebih antusias. Minat membaca dan kecintaan pada kegembiraan sama sekali tidak berlawanan. Keduanya adalah cara yang berbeda untuk menikmati waktu luang Anda, yang terpenting adalah memilih momen yang tepat untuk masing-masing.

Fiksi, Resensi, Review

Realitas Kemanusiaan dalam Narasi Sejarah dalam Novel ‘Bumi Manusia’ karya Ananta Toer

Bumi manusia, buku pertama dari “Tetralogi Pulau Buru”. Menceritakan perjalanan seorang anak manusia berdarah pribumi dengan seluk beluk Eropa, Minke. Kisah  yang...

Written by Idatus Sholihah · 3 min read >
Judul 		: Bumi Manusia
Penulis 	: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit	: Lentera Dipantara, Jakarta Timur
Isi		: 535 halaman
Tahun Terbit    : 2011 cetakan ke-17
Rating		: 4.8/5.0

“Hidup bisa memberi segala hal pada setiap orang yang tahu dan pandai menerima”

Era kolonialisme memberikan dampak bagi segala lapisan masyarakat Indonesia. Buku ini menggambarkan kehidupan masyarakat Hindia Belanda pada awal abad ke-20, dengan latar belakang kolonialisme Belanda yang menindas. Kisahnya berpusat pada hubungan tragis antara Minke, seorang pemuda Jawa yang terpelajar, dengan Annelies, seorang gadis Belanda yang berasal dari keluarga priyayi.

Bumi manusia, buku pertama dari “Tetralogi Pulau Buru”. Menceritakan perjalanan seorang anak manusia berdarah pribumi dengan seluk beluk Eropa, Minke. Kisah  yang bermula dari dunia pendidikan di sekolah HBS, sekolah bagi kaum totok (orang Eropa asli) atau Indo (campuran), atau si pribumi yang berkedudukan yang cukup tinggi. Minke tak pernah mengakui jaminan itu, Ia memperkenalkan dirinya sebagai Minke, tanpa nama keluarga, seorang pribumi. Dulu nama marga dianggap suatu hal yang sangat penting bagi kaum Eropa.

Dalam ukuran kaum pribumi, Minke dapat dikatakan sebagai seorang yang sangat maju bahkan kemampuan membaca dan menulisnya dalam Bahasa Belanda melebihi orang Totok. Hingga suatu ketika bersama seorang teman ia menuju rumah mewah. Di sanalah tinggal seorang wanita pribumi, namun tutur kata, tingkah laku, dan kepandaian seperti wanita Eropa.  Dialah Nyai Ontosoroh, seorang ‘Nyai’ yang dianggap rendah, gundik, wanita simpanan orang Eropa yang tidak dinikahi secara resmi.

Baca juga : 7 Rekomendasi Buku George Orwell yang Wajib Dibaca

Minke datang ke sana lalu berkenalan dengan anak gadis Nyai Ontosoroh, seorang gadis yang sangat cantik laiknya ratu. Kedatangan Minke mendapat dukungan dari Nyai Ontosoroh sebab Minke dirasa sebagai anak muda yang dapat dipercaya, akhirnya, Minke diminta untuk tinggal bersama mereka, hingga Minke jatuh cinta dan masuk  menuju dunia pyloghinik sang ratu, Annelies Mellema. Di sisi lain, Annelies, ‘gadis bayi’ lemah dalam perihal cinta, bergantung dengan seseorang yang ia cintai mamun memiliki ketangguhan dalam bekerja.

Di dunia pendidikannya, Minke dididik dengan cara berpikir orang modern yang paham akan kesetaraan sosial. Ia menentang perbudakan yang dilakukan oleh orang-orang sekitarnya. Ia menyuarakan ketidakpuasan atas permasalahan tersebut dengan menulis di surat kabar berbahasa belanda dengan menggunakan nama samaran, Max Tollenar. Akibat dari tulisan itu juga disebutkan Pram yang mana, sebuah tulisan dapat melahirkan kerusuhan.

Di sisi lain, digambarkan sosok Annelies Mellema, Annelies, gadis bayi mamun memiliki ketangguhan dalam bekerja, lemah dalam perihal cinta, bergantung dengan seseorang yang ia cintai.

Perjuangan luar biasa dilakukan Minke untuk mendapatkan Annelies, banyak rintangan tapi berhasil ditakhlukkan, bersama guru pribadi, Nyai Ontosoroh yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Suatu ketika surat dari Pengadilan Putih membawa sang isteri menuju negeri jauh, entah sampai kapan atau bahkan selamanya.

Tiap peristiwa disampaikan melalui deskripsi tetapi ada beberapa yang dijelaskan secara langsung dari sang tokoh. Banyak tokoh-tokoh yang terlibat, pembaca harus memahami masing-masing karakter tokoh, nama-nama yang hampir mirip sehingga rawan kesalahpahaman.

Pramoedya menggambarkan dengan sangat halus dan penuh emosi bagaimana perjuangan Minke untuk mencari identitas dan martabatnya dalam masyarakat yang dipenuhi dengan penindasan rasial dan budaya. Dia juga menyoroti ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang melanda masyarakat kolonial Hindia Belanda.

Novel ini juga telah diangkat ke layar lebar, ini sebagai bukti bahwa karya ini layak dibaca semua kalangan masyarakat.  Sebab banyak hal yang dipelajari dari buku ini, kepribadian bangsa berkulit putih, sebuah perjuangan, banyak kisah sejarah, layak dibaca semua kalangan, perjuangan yang tidak kenal lelah, melawanlah meski melalui lisan.

Baca juga : 7 Rekomendasi Buku Sejarah Dunia Terbaik

Novel ini ditulis saat Pramoedya Ananta Toer masih berada di Pulau Buru sekitar tahun 1975. Cerita ini berlatar Wonokromo, Surabaya, dan beberapa kota lain di Jawa Timur. Menggambarkan keadaan  Indonesia di akhir 1800 hingga awal 1900 yang oleh sejarah kita tercatat sebagai masa awal Kebangkitan Nasional.

Salah satu kekuatan utama novel ini adalah kemampuan Pramoedya dalam mengeksplorasi kompleksitas karakter-karakternya. Minke digambarkan sebagai seorang pemuda yang idealis, berani, dan penuh semangat, namun juga rentan terhadap perasaan cinta dan rasa tidak pasti akan masa depannya di tengah ketidakadilan kolonial. Sementara Annelies, meskipun lahir dalam privilese, juga mengalami pertentangan batin antara kecintaannya pada Minke dengan kewajibannya sebagai bagian dari keluarga priyayi yang memegang teguh norma-norma sosial.

Tiap peristiwa disampaikan melalui deskripsi, tetapi ada beberapa yang dijelaskan secara langsung dari sang tokoh. Banyak tokoh-tokoh yang terlibat, pembaca harus memahami masing-masing karakter tokoh, nama-nama yang hampir mirip sehingga rawan kesalahpahaman. Bahasa yang sederhana namun tidak membosankan serta alur yang digunakan mampu membuat pembaca untuk mengikuti jalan cerita.

Alur yang digunakan mampu membuat pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Banyak hal yang dipelajari dari buku ini, kepribadian bangsa berkulit putih, sebuah perjuangan, banyak kisah sejarah, layak dibaca semua kalangan, perjuangan yang tidak kenal lelah, melawanlah meski melalui lisan.

Baca juga : Rekomendasi Buku Tentang Sejarah Indonesia Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan

Karya ini tidak hanya memikat pembaca dengan narasi yang kuat dan karakter yang kompleks, tetapi juga memberikan wawasan yang dalam tentang sejarah Indonesia pada masa kolonial. Bumi Manusia bukan hanya sekadar sebuah novel, tetapi juga sebuah karya sastra yang membawa pesan-pesan kritis tentang identitas, keadilan, dan perlawanan terhadap penindasan.

Dengan prosa yang mendalam dan puitis, Pramoedya membawa pembaca masuk ke dalam dunia yang penuh dengan konflik internal dan eksternal, serta menampilkan kekuatan dan kelemahan manusia dalam menghadapi tekanan politik dan budaya yang kuat. Bumi Manusia tidak hanya sebuah kisah cinta yang menyayat hati, tetapi juga sebuah penggambaran yang mengharukan tentang perjuangan individu melawan ketidakadilan sistemik.

Written by Idatus Sholihah
Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, seorang yang gemar membaca dan menulis. Berangkat dari hobi tersebut kini menjadi editor lepas untuk artikel di Kumparan dan juga menjadi penulis lepas. Menyukai buku sastra dan sesekali menulis puisi. Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

©2024 jaritelunjuk-- Copyright
Made with ♡